bintang jatuh

Selasa, 25 November 2014

Makalah Usaha Budidaya Tanaman Pisang



DAFTAR ISI
DAFTAR NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2      ……………………………….      ii
KATA PENGANTAR                      …………………………………………….................     iii
DAFTAR ISI                   ………..................……………………………………………….     iv
BAB. I.  PENDAHULUAN              ………….................…………………………………     1
I. 1.    Latar Belakang                ..........................…………………………………..     1
I. 2.    Rumusan Masalah               ....................…………………………………..     2
I. 3.    Tujuan            ...............…...................………………………………………     3
I. 4.    Manfaat                       .....................................................................................     3
BAB. II. PEMBAHASAN               …........................……………………………………..     4
II. 1.   Sekilas Tentang Tanaman Pisang            ..................................................     4
II. 2.   Jenis-jenis Tanaman Pisang Yang Biasa Dikonsumsi    .......................     6
II. 3.   Manfaat dan Jenis-jenis Olahan Tanaman Pisang     ...............……….   10
II. 4.   Prospek Pasar Tanaman Pisang            .....................................................   14
II. 5.   Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang      ............................   15
II. 6.   Analisis Usaha dan Kelayakan Komoditas Pisang ...............................     16
BAB. III. PENUTUP               ......................………………………………………………   17
           III. 1.  Kesimpulan                ................…………………………………………….   17
           III. 2.  Saran                   ...................………………………………………………..   17
DAFTAR PUSTAKA                        ....................................................................................   19







BAB. I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar belakang
Relatif besarnya volume produksi nasional dan luas panen dibandingkan dengan komoditas buah lainnya, menjadikan buah pisang merupakan tanaman unggulan di Indonesia. Namun demikian pengelolaan pisang masih sebatas tanaman pekarangan atau perkebunan rakyat yang kurang dikelola secara intensif.
Penanaman pisang berskala besar telah dilakukan di beberapa tempat antara lain di pulau Halmahera (Maluku Utara), Lampung, Mojokerto (Jawa Timur), dan beberapa tempat lainnya, sehingga Indonesia pernah mengekspor pisang dengan volume mencapai lebih dari 100.000 ton pada tahun 1996, tetapi pada tahun-tahun berikutnya volume ekspor tersebut terus menurun dan mencapai titik terendah pada tahun 2004 yaitu hanya 27 ton. Kenyataan ini menunjukkan bahwa sebetulnya Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar untuk meningkatkan ekspor buah pisang pada tahun-tahun mendatang. Hal ini ditunjang dengan ketersediaan lahan yang cukup luas di Kalimantan, Papua, kepulauan Maluku, Sulawesi dan Sumatera; Iklim yang mendukung; keragaman varietas yang cukup tinggi; sumber daya manusia serta inovasi teknologi untuk pengelolaan tanaman pisang.
Meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi buah pisang secara nasional, sehingga kebutuhan buah pisang akan terus meningkat, maka perlu dilakukan pengembangan pisang baik secara intensifikasi maupun secara ekstensifikasi. Pengembangan pisang berskala kebun rakyat dan besar akan membuka peluang agribisnis hulu, seperti industri perbenihan dan industri peralatan mekanisasi pertanian, yang tentunya akan membuka kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Selain sebagai buah yang dimakan segar, pisang juga dapat diolah baik untuk skala rumah tangga seperti keripik, getuk dan sale, maupun industri berskala besar seperti tepung, puree dan jam, yang dapat merangsang tumbuhnya agribisnis hilir. Agribisnis hilir akan berkembang dengan cara memberdayakan industri pengolahan skala keluarga (home industry) dan menengah maupun skala besar (investor dalam dan luar negeri).
Dengan berkembangnya pisang di Indonesia, diharapkan akan meningkatkan konsumsi dan ekspor buah pisang baik untuk segar maupun olahan. Agar produk pisang Indonesia dapat bersaing dan diterima oleh negara-negara pengimpor, maka dalam sistem pengelolaan pisang mulai dari hulu sampai hilir harus mengacu pada norma-norma pengelolaan yang baik seperti Good Agriculture Practices (GAP), Integrated Pest Management (IPM) dan prinsip Hazard Analysis Critical Point (HACCP).
Pengembangan pisang di Indonesia tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu gambaran tentang investasi dan disertai informasi daerah pengembangan ke depan perlu diberikan dan tentunya harus didukung dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan kemudahan dan jaminan keamanan berinvestasi serta perbaikan sarana pendukung seperti sistem pengairan, transportasi, komunikasi dan sarana pasar.
I. 2. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam makalah ini yaitu:
-   Bagaimana Sejarah dan Botani tanaman pisang ?
- Jenis – jenis Tanaman Pisang yang biasa dikonsumsi
- Manfaat dan Jenis-jenis Olahan dari Tanaman Pisang
- Bagaimana Prospek Pasar Tanaman Pisang ?
- Bagaimana Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang ?
- Bagaimana cara menganalisis Usaha dan Kelayakan Komoditas Pisang ?
I. 3. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini yaitu :
-   Mengetahui sekilas tentang tanaman pisang ?
-   Mengetahui Jenis – jenis Tanaman Pisang yang biasa dikonsumsi
-   Mengetahui Manfaat dan Jenis-jenis Olahan dari Tanaman Pisang
-   Agar mengetahui Prospek Pasar Tanaman Pisang ?
-   Agar mengetahui Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang ?
-   Mengetahui cara menganalisis Usaha dan Kelayakan Komoditas Pisang ?
I. 4. Manfaat
Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Makalah ini diharapkan menjadi salah satu bahan informasi bagi masyarakat secara umum.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah bagi petani dan instansi terkait tentang potensi/prospek agribisnis buah markisa.





BAB. II
PEMBAHASAN
II. 1. Sekilas Tentang Tanaman Pisang
A.  Sejarah singkat tentang tanaman pisang
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat.
Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang. Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur, Sukabumi dan daerah sekitar Cirebon. Tidak diketahui dengan pasti berapa luas perkebunan pisang di Indonesia. Walaupun demikian Indonesia termasuk salah satu negara tropis yang memasok pisang segar / kering ke Jepang, Hongkong, Cina, Singapura, Arab, Australia, Negeri Belanda, Amerika Serikat dan Perancis. Nilai ekspor tertinggi pada tahun 1997 adalah ke Cina.
B.  Botani dan Klasifikasi dan Syarat Tumbuh Tanaman Pisang
    Botani
Famili Musaceae dari ordo Scitaminae dan terdiri dari dua genus, yaitu genus Musa dan Ensete.  Genus Musa terbagi dalam empat golongan yaitu Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa dan Eumusa. Golongan Australimusa dan Eumusa merupakan jenis pisang yang dapat dikonsumsi, baik segar maupun olahan. Buah pisang yang dimakan segar sebagian besar berasal dari golongan Emusa, yaitu Musa acuminata dan Musa balbisiana. Tanaman pisang merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara dengan pusat keanekaragaman utama wilayah Indo-Malaya.
Tanaman pisang termasuk dalam golongan terna monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang semu.  Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat teratur.  Percabangan tanaman bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah.  Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol. Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang.  Buah pisang umumnya tidak berbiji/bersifat partenokarpi.
    Klasifikasi
- Divisi                     : Spermatophyta
- Sub divisi             : Angiospermae
- Kelas                     : Monocotyledonae
- Keluarga              : Musaceae
- Genus                   : Musa
- Spesies                : Musa spp.
    Syarat tumbuh
Tanaman pisang dapat ditanam dan tumbuh dengan baik pada berbagai macam topografi tanah, baik tanah datar ataupun tanah miring.  Produktivitas pisang yang optimum akan dihasilkan pisang yang ditanam pada tanah datar pada ketinggian di bawah 500 m di atas permukaan laut (dpl) dan keasaman tanah pada pH 4.5-7.5.  Suhu harian berkisar antara 25 - 27 o C dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun.
II. 2. Jenis- Jenis Tanaman Pisang Yang Biasa diKonsumsi
Jenis-jenis pisang yang biasa dikonsumsi, yaitu :
a.   Pisang Ambon Kuning
Pisang Ambon Kuning cocok untuk hidangan buah segar, memiliki ukuran buah lebih besar daripada pisang ambon lainnya dengan kulit buah tidak terlalu tebal dengan warna kuning muda.  Daging buah yang sudah matang berwarna putih kemerahan.  Rasa daging buah pulen, manis, dan aromanya harum.  Dalam satu  tandan terdapat 6-9 sisir (satu sisir berisi 15-20 buah) dengan berat per tandan 18-20 kg.
b.   Pisang Ambon Lumut
Pisang Ambon Lumut cocok untuk hidangan buah segar.  Kulit buah berwarna hijau walaupun sudah matang dan lebih tebal daripada kulit buah pisang ambon kuning.  Daging buah hampir sama dengan pisang ambon kuning hanya sedikit lebih putih.  Daging buah agak keras, aroma lebih harum dan rasanya lebih manis.  Dalam satu tandan terdapat 7-12 sisir dengan berat 15 – 18 kg.
c.   Pisang Ambon Putih
Pisang Ambon Putih cocok untuk hidangan buah segar.  Ukuran buah lebih besar daripada pisang ambon lumut. Kulit buah yang sudah matang berwarna kuning keputih-putihan.  Daging buah berwarna puith kekuningan dengan rasa agak asam, dan beraroma harum. Dalam satu tandan terdapat 10-14 sisir dengan berat 15-25 kg.

d.   Pisang Barangan
Pisang Barangan cocok untuk hidangan buah segar.  Pisang Barangan terdiri dari 2 jenis, yaitu pisang barang yang berwarna kemerah-merahan dan yang berwarna kuning.  Pisang Barangan yang berwarna kemerah-merahan memiliki daging buah yang lebih besar dan rasa yang lebih enak dan aroma yang lebih harum daripada yang berwarna kuning.  Dalam satu tandan terdapat 5-12 sisir degang berat 9-20 kg.
e.   Pisang Raja 
Pisang Raja cocok untuk hidangan buah segar maupun olahan.  Kulit buah tebal dan berwarna kuning berbintik hitam pada buah yang telah masak.  Ukuran buah cukup besar dengan diameter 3,2 cm dan panjang 12-18 cm.  Daging buah yang telah matang berwarna kuning kemerahan bila dimakan terasa legit dan manis dengan aroma harum.  Dalam satu tandan  terdapat 6-9 sisir (setiap sisir berisi 14-16 buah) dengan berat per tandan 12-16 kg.  Bunga muncul 14 bulan sejak anakan dan buah akan masak 5,5 bulan kemudian.
f.    Pisang Kepok
Pisang Kepok cocok untuk makanan olahan.  Jenis pisang kepok yang lebih dikenal adalah pisang kepok putih dan pisang kepok kuning dengan warna daging buah sama seperti namanya.  Daging buah bertekstur agak keras dengan aroma yag kurang harum. Kulit buah sangat tebal dan berwarna hiaju kekuningan pada buah yang telah masak. Pisang kepok kuning rasanya lebih enak daripada pisang kepok putih.  Dalam satu tandan dapat mencapai 10-16 sisir (satu sisir berisi 20 buah pisang) dengan berat per tandan 14-22 kg.
g.   Pisang Tanduk
Pisang Tanduk cocok untuk makanan olahan. Buahnya berukuran besar dengan panjang lebih dari 20 cm.  Kulit buah tebal dan berwarna kuning kemerahan berbintik hitam.  Daging buah yang sudah matang berwarna putih kemerahan.  Dalam satu tandan terdapat hanya sekitar 1-3 sisir (satu sisir terdiri dari 10-15 buah) dengan berat per tandan 7-10 kg.
h.   Pisang Badak
Kulit buah agak tebal, berwarna kuning berbintik hitam.  Daging buah berwarna puith kekuningan.  Rasa buah manis agak asam dengan aroma kurang harum.  Dalam satu tandan terdapat 7-9 sisir dengan berat per tandan mencapai 14 – 18 kg.
i     Pisang Nangka
Pisang Nangka cocok untuk makanan olahan.  Buah berukuran agak panjang, sekitar 15 cm.  Kulit buah agak tebal dan berwarna hijau walaupun sudah matang (buah yang sangat masak berwarna hijau kekuningan). Daging buah berwarna kuning kemerahan dengan rasa manis agak asam dan beraroma harum.  Dalam satu tandan terdapat 7-8 sisir dengan berat tandan 11-14 kg.
j.    Pisang Mas
Pisang Mas cocok untuk hidangan buah segar.  Buah berukuran kecil-kecil dengan diameter 3-4 cm.  Kulit buah tipis dengan warna kuning cerah pada buah yang masak.  Daging buah lunak, rasanya sangat manis dan aromanya harum.  Dalam satu tandan terdapat 5-9 sisir (satu sisir dapat mencapai 18 buah) dengan berat per tandan 8-12 kg.

k.   Pisang Susu
Pisang Susu cocok untuk hidangan buah segar.  Ukuran buah kecil hampir sama dengan pisang mas.  Kulit buah tipis, berwarna kuning berbintik hitam.  Daging buah putih kekuningan.  Rasa buah manis, lunak dan berarom harum.  Dalam satu tandan terdapat sekitar 8 sisir (satu sisir berisi 12-16 buah) dengan bertat per tandan 12-16 kg.
l.    Pisang Cavendish
Pisang Cavendish cocok untuk hidangan buah segar.  Dari 36 subkultivar pisang cavendish hanya beberapa subkultivar yang telah diusahakan sebagai tanaman perkebunan, yaitu :
-     Grain Naine, berasal dari Perancis.  Bentuk buah silindris dari atas ke          bawah membentuk kerucut.  Setiap tandap terdiri dari 12 sisir(satu sisir    terdiri dari 24-36 buah)  dengan bobot 45-65 kg.  Jarak antar sisir cukup       longgar sehingga jumlah buah yang salah bentuk tidak banyak.
-     Petit Naine, berasal dari Perancis.  Buah berukuran kecil dan cukup             ringan.  Rasanya kurang manis.  Jarak antar sisir cukup dekat sehingga        banyak buah yang salah bentuk.
-     Omalag, berasal dari Filipina.  Buah di tandan bagian atas berukuran           relatif besar selanjutnya makin ke bawah makin mengecil. Jarak antar sisir berdekatan.
-     William, berasal dari Australia.  Dibedakan menjadi dua, yaitu william tall     dan william small.  Ukuran buah relatif seragam dengan kulit buah tipis           berwarna kuning kehijauan ketika matang.  Jarak antar sisir cukup             jauh.  Bobot buah per tandan 35-50 kg.
-     Valery, berasal dari Amerika Tengah.  Bentuk buah cukup bagus karena     jarak antar sisir relatif jauh.  Setiap tandan terdiri dari 14-20 sisir dengan     bobot per tandan 35-50 kg.
II. 3. Manfaat dan Jenis-jenis Olahan Tanaman Pisang
A.  Manfaat
-     Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber    vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale   pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan           untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka.     Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan       trandisional Indonesia.
      Kandungan Gizi :
Kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang cukup tinggi.  Nilai gizi yang terdapat tiap 100 g buah pisang adalah kalori sebesar 79 kal, protein 1.2 g, lemak 0.2 g, kalsium 8.0 g, besi 0.5 mg, vitamin A 1.0 mg, vitamin C 10 mg dan vitamin B 0.08 mg.
-     Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb.           Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan            makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim     kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air        umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan       pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai   obat sakit kencing dan penawar racun.


B.  Jenis-jenis olahan dari tanaman pisang
Buah pisang tidak hanya dikonsumsi dalam keadaan segar namun juga dikonsumsi dalam bentuk olahan.  Buah pisang dapat diproses menjadi tepung pisang, pure, bir, cuka, kripik, sale, dodol, dan saus. 
Tanaman pisang termasuk tanaman yang serbaguna.  Selain buahnya, bagian lainnya juga dapat dimanfaatkan.  Bonggol pisang dapat dijadikan soda sebagai bahan baku sabun dan pupuk kalium.  Batangnya dapat digunakan sebagai pengahsil serat bahan baku kain dan makanan ternak.  Daun pisang banyak digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional.
Contoh jenis-jenis olahan dari tanaman pisang :
1.   Bonggol pisang untuk obat dan makanan
Air bonggol pisang kepok dan klutuk juga diketahui dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit disentri, pendarahan usus, obat kumur serta untuk memperbaiki pertumbuhan dan menghitamkan rambut. Sedangkan untuk makanan, bonggol pisang dapat diolah menjadi penganan, seperti urap dan lalapan
2.   Cuka Kulit Pisang
Mula-mula kumpulkan kulit pisang sebanyak 100 kg dan lakukan proses produksi selama 4-5 minggu. Kebutuhan bahan-bahan lain mencakup : 20 kg gula pasir, 120 gr ammonium sulfit (NH4)2S03, 0,5 kg ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) dan 25 liter induk cuka (Acetobacter aceti).
Cara rnembuatnya, kulit pisang dipotong-potong atau dicacah, lalu direbus dengan air sebanyak 150 liter. Saring dengan kain dalam stoples. Berdasarkan uji lapangan, bahan awal kulit pisang yang direbus itu akan menghasilkan cairan kulit pisang kira-kira 135 liter, bagian yang hilang 7,5 kg, dan sisa bahan padat sekitar 112,5 kg.
Setelah disaring ke stoples, cairan kulit pisang ini perlu ditambah ammonium sulfit dan gula pasir. Langkah berikut, didinginkan dan tambahkan ragi roti. Biarkan fermentasi berlangsung satu minggu. Hasilnya disaring lagi. Dari 135 liter cairan kulit pisang setelah difermentasi dan disaring menjadi 130 liter larutan beralkohol, dan lima liter produk yang tidak terpakai. Pada larutan beralkohol itu ditambahkan induk cuka, dan biarkan fermentasi berlangsung selama tiga minggu.
Selanjutnya, hasil fermentasi larutan beralkohol dididihkan. Nah, dalam kondisi masih panas, cuka pisang dimasukkan ke dalam botol plastik. Lalu segera ditutup dan disimpan dalam temperatur kamar. Jika dihitung, dari 100 kg kulit pisang akan diperoleh sekitar 120 liter cuka pisang.
3.   Roti dari Kulit Pisang
Kulit pisang kerap dibuang begitu saja di sembarang tempat. Namun setelah diteliti terbukti kulit pisang memang tak bisa dianggap barang remeh. Karena ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein dan juga lemak yang cukup. Dari kulitnya ini dibuat roti. Hal ini merupakan hal baru setelah sebelumnya pembuatan roti menggunakan kulit nangka.
4.   Dendeng Jantung Pisang
Salah satu makanan olahan dari bagian tanaman pisang adalah dendeng jantung pisang. Untuk membuat dendeng jantung pisang perlu disiapkan sejumlah bahan, meliputi empat buah jantung pisang, satu sendok makan ketumbar, 50 gr ikan teri, 10 siung bawang merah, dan empat siung bawang putih. Sedangkan kebutuhan peralatan terdiri atas pisau, kukusan, penumbuk, dan tampah.
Cara membuatnya, ambil jantung pisang yang masih segar. Buang kelopak bagian luar hingga tampak kelopak dalamnya berwarna putih kemerah-merahan. Jantung pisang tersebut direbus sampai lunak, lalu ditumbuk sampai halus. Selanjutnya, bumbu-bumbu ditumbuk lalu dimasak dalam wajan. Setelah itu, tumbukan jantung pisang dimasukkan ke dalam wajan berisi bumbu. Diaduk-aduk sampai merata, lalu tambahkan gula merah. Jika sudah masak, silakan diangkat dan segera dicetak di atas tampah. Jadilah dendeng jantung pisang yang telah dicetak. Dendeng tersebut dijemur selama 2-3 hari hingga kering. Lantas, digoreng hingga masak, dan akhirnya dikemas dalam kantong plastik.
5.   Keripik Bonggol Pisang
Kebutuhan bahan untuk membuat keripik bonggol pisang terdiri atas bonggol pisang, natrium bisulfit, garam, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, merica, dan air. Sedangkan piranti yang mesti disiapkan adalah pisau, baskom, wajan, ember, kompor, talenan, dan alat penunjang lainnya.
Cara membuatnya, ambil bonggol pisang lalu kupas kulit luarnya dan dicuci dengan air bersih. Bonggol diiris menjadi irisan-irisan tipis sekitar 0,5 cm. Irisan bonggol direndam dalam larutan natrium bisulfit satu persen selama 2-3 menit ( Pedomannya : 1 gram natrium bisulfit dicairkan ke dalam 1 liter air ). Setelah direndam, irisan bonggol ditiriskan. Selanjutnya, bumbu-bumbu ditumbuk sampai halus, lalu dimasukkan ke dalam baskom dan tambahkan sedikit air. Rendam irisan bonggol dalam baskom yang berisi bumbu, lalu diaduk sampai rata, dan biarkan sekitar 5-10 menit agar bumbunya meresap. Irisan bonggol yang telah dibumbui itu digoreng, sambil dibolak-balik hingga kematangan merata. Angkat dan tiriskan. Akhirnya, jadilah keripik bonggol pisang yang dikemas dalam kantong plastik.
II. 4. Prospek Pasar Tanaman Pisang
Produksi pisang Indonesia cenderung meningkat serta konsumsi meningkat pula. Namun, laju pertumbuhan konsumsi yang sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan laju peningkatan jumlah produksi. Hal ini diduga akibat makin banyaknya pisang ekspor dan makin beragamnya jenis buah lain baik lokal mapun impor.
Di Indonesia, pisang menduduki tempat pertama diantara jenis buah-buahan lainnya, baik dari sisi sebaran, luas pertanaman, maupun dari sisi produksinya. Namun demikian, secara umum produktivitas pisang yang dikembangkan masyarakat masih sangat rendah, yaitu hanya sekitar 10-15 ton/ha. Padahal, potensi produktivitasnya bisa mencapai 35-40 ton/ha. Kesenjangan produktivitas tersebut terutama disebabkan karena teknik budidaya yang tidak tepat dan tingginya gangguan hama dan penyakit, terutama oleh serangan dua penyakit paling berbahaya dan mematikan, yaitu layu bakteri atau penyakit darah dan penyakit layu fusarium.
Peluang pengembangan agribisnis komoditas pisang masih terbuka luas. Untuk keberhasilan usahatani pisang, selain penerapan teknologi, penggunaan varietas unggul dan perbaikan varietas harus dilaksanakan. Varietas unggul yang dimaksud adalah varietas yang toleran atau tahan terhadap hama dan penyakit penting pisang, mampu berproduksi tinggi, serta mempunyai kualitas buah yang bagus dan disukai masyarakat luas.
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita yang cukup tinggi akan mendorong permintaan pisang.hal ini menunjukan bahwa pasar dalam negeri memiliki prospek cerah dalam pengembangan pisang. Harga pisang ditingkat produsen terus meningkat,sementara harga ekspor cenderung fluktuatif mengikuti situasi perdagangan dunia. Perkembangan produksi dan ekspor pisang dunia ternyata sedikit lebih rendah jika dibandingkan impor dan konsumsinya. Negara produsen utama pisang di dunia adalah Ekuador, Kosta Rika, Panama, Filipina dan Indonesia.
Negara Importir pisang terbesar di dunia adalah Amerika, Jepang dan Uni Eropa. Dibandingkan dengan tahu-tahun sebelumnya pangsa impor negara-negara importir terus meningkat, Hal ini merupakan peluang pasar bagi Indonesia.
II. 5. Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang
Produksi pisang di Indonesia sebagian besar masih ada di pulau Jawa, diluar itu ada Sulawesi Selatan dan Lampung. Indonesia mempunyai potensi sumber daya lahan yang sangat besar untuk pengembangan agribisnis Pisang yaitu 2,8 juta ha yang tergolong mempunyai potensi cukup tinggi dan 0.8 juta ha tergolong sedang. Dengan demikian Indonesia mempunyai potensi lahan yang sesuai dengan pengembangan pisang seluas 3,6 juta ha. Lahan-lahan tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu penghasil Pisang terbesar adalah Jawa Tengah, namun belum tergarap secara optimal, serah dengan kebijakan pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem agribisnis maka pengembangan Pisang dilakukan dengan pendekatan spesifikasi lokasi.
II. 6. Analisis Usaha dan Kelayakan Komoditas Pisang
Tabel. Analisis usaha tani komoditi pisang per Ha/thn
No
Uraian
Volume
Nilai Satuan
( Rp )
Jumlah
( Rp )
1.
2.






3.








Sewa lahan
Input
-       Bibit
-       Pupuk Urea
-       Pupuk NPK
-       Pupuk Za
-       Pupuk Kandang
-       Tricoderma
Tenaga Kerja
-       Pembersihan lahan
-       Pembuatan lbg tanam
-       Penanaman
-       Pemupukan
-       Penyiangan
-       Penjarangan
-       Pemberantasan H/P
-       Panen
1 Ha

1250 btg
600 Kg
450 Kg
200 Kg
3000 Kg
60 Kg

10 HOK
40 HOK
40 HOK
6 HOK
24 HOK
6 HOK
6 HOK
30 HOK
1.500.000

2500
1800
2300
1400
600
15.000

40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
1.500.000

3.125.000
1.080.000
1.035.000
280.000
1.800.000
900.000

400.000
1.600.000
1.600.000
240.000
960.000
240.000
240.000
1.200.000

Jumlah biaya


16.200.000
4.

Hasil
30.000 Kg
2.500
75.000.000
5.
Pendapatan bersih


58.800.000























BAB. III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
a. Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang.        Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur, Sukabumi dan daerah sekitar Cirebon.
b. Jenis-jenis pisang yang biasa dikonsumsi, yaitu :
- Pisang Ambon Kuning                  - Pisang Ambon Lumut
- Pisang Ambon Putih                      - Pisang Barangan
- Pisang Raja                                     - Pisang Kepok
- Pisang Tanduk                                - Pisang Badak
- Pisang Nangka                               - Pisang Mas
- Pisang Susu                                    - Pisang Cavendish
c.  Peluang pengembangan agribisnis komoditas pisang masih terbuka luas.         Untuk keberhasilan usahatani pisang, selain penerapan teknologi,             penggunaan varietas unggul dan perbaikan varietas harus dilaksanakan.       Varietas unggul yang dimaksud adalah varietas yang toleran atau tahan                               terhadap hama dan penyakit penting pisang, mampu berproduksi tinggi,                                        serta mempunyai kualitas buah yang bagus dan disukai masyarakat luas.
III. 2. Saran
Penyusun berharap kepada pembaca untuk menyimak, mempelajari dan menggunakan makalah ”Managemen Usaha Budidaya Tanaman Pisang“ sebagai motivasi dan menjadi referensi kepada pembaca dalam melakukan kegiatan usaha disektor pertanian.  Akhirnya  penyusun sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.






















DAFTAR PUSTAKA
-     Rismunandar. 1990. Bertanam Pisang. C.V. Sinar Baru. Bandung
-     Rismunandar. 1990. Membudidayakan Tanaman Buah-buahan. C.V. Sinar Baru.    Bandung.
-     Stover, R.H & N.W. Simmonads. 1993. Banana. Tropical Agriculture Series.
      Longman Scientific ang Technical. New York.
-     Hendro Soenarjono. 1998. Teknik Memanen Buah Pisang agar Berkualitas Baik.     Trubus no. 341.
Searching web :
-     Anonymous. 2011. Budidaya Tanaman Pisang. http://tipspetani.blogspot.com.     Tanggal Akses 10-04-2014, pukul : 22.15 wita.
-     Fitri Utami Hasan. 2012. Potensi dan Prospek Tanaman Hortikultura.       http://fitriutamihasan.blogspot.com/. Tanggal Akses 10-04-2014, pukul 22.30        wita.
-     Anonymous. Special Komoditas b3 pisang. http://www.litbang.deptan.go.id/.         Tanggal Akses 10-04-2014, pukul 23.45 wita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar