bintang jatuh

Kamis, 22 Januari 2015

Pengelolaan Pasca Panen Buah Mangga



I.    Keadaan Umum Lokasi Kegiatan
Batu Karopa Desa Tanah Harapan Kec. Rilau Ale Kab. Bulukumba merupakan daerah sentra pertanian, terletak di ujung selatan provinsi Sulawesi selatan berbatasan dengan Kab. Sinjai. Jarak dari Kota Makassar + 163 Km dan 12 Km dari Ibu Kota Bulukumba, dengan waktu tempuh  + 5 jam dari Kota Makassar.
Batu Karopa memiliki topografi relatif bergelombang, kemiringan lereng hampir tidak ada atau relatif datar dengan ketinggian tempat + 120 mdpl. Curah hujan di daerah tersebut maksimum 564 mm/tahun jatuh pada bulan Juni – November. Lama musim hujan 6 bulan dengan puncaknya berada pada bulan Juli. Suhu udara maksimum 330c dan suhu udara minimum 23,30c.
Dengan kondisi alam yang demikian diatas, menyebabkan mayoritas masyarakat di Desa tersebut adalah sebagai petani. Jenis tanaman yang mereka usahakan/budidayakan adalah Tanaman tahunan berupa, Cengkeh, Kopi, Pala, Kakao, dll, Tanaman Semusim berupa, Padi, Jagung Kacang-kacangan, dll dan Tanaman Hortikultura berupa Mangga, Rambutan, Durian, Manggis, dll.
II.   Teknik Pengelolaan Pasca Panen untuk Komoditi Mangga
Penanganan pascapanen adalah tindakan yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan pascapanen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri ( Anonim, 1986). Penanganan pascapanen hasil pertanian meliputi semua kegiatan perlakuan dan pengolahan langsung terhadap hasil pertanian yang karena sifatnya harus segera ditangani untuk meningkatkan mutu hasil pertanian agar mempunyai daya simpan dan daya guna lebih tinggi.
Sesuai dengan pengertian tersebut diatas, kegiatan pascapanen meliputi kegiatan pemungutan hasil (pemanenan), perawatan, pengawetan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, penggundangan dan standardisasi mutu ditingkat produsen.
Penanganan pascapanen hasil pertanian bertujuan untuk menekan tingkat kerusakan hasil panen komoditas pertanian dengan meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas pertanian agar dapat menunjang usaha penyediaan bahan baku industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah dan pendapatan, meningkatkan devisa negara dan perluasan kesempatan kerja serta melestarikan sumberdaya alam dan lingkugan hidup.
Langkah – langkah penanganan pasca panen buah mangga :
1.   Waktu Panen
Masyarakat di Desa Tanah Harapan sebagian besar tidak memperhatikan waktu panen buah mangga yang baik, mereka lebih cenderung memilih waktu luang untuk memanen buah mangganya. Waktu pemetikan buah yang baik antara jam 07.00 - 08.00, atau waktu dimana buah yang di petik tidak langsung terkena sinar matahari karena akan mempercepat perusakan buah.
2.   Cara Panen
Seperti halnya dengan waktu panen, cara panen pun mereka tidak memperhatikan cara panen yang baik, mereka hanya menggunakan alat tradisional seperti galah dari bamboo sehingga buah yang dipanen lebih banyak yang jatuh ke tanah dan rusak sehingga buah tidak dapat bertahan lebih lama. Padahal, cara panen yang baik yaitu buah yang dipanen dengan menggunakan tangkai menunjukkan getah yang lebih bersih berbeda dengan buah yang tidak menggunakan tangkai lebih tampak kotor. Buah mangga dipanen dengan tingkat ketuaan 85% yaitu berumur 110 – 120 hari semenjak bunga mekar dengan warna hijau dengan pangkal kemerahan. Buah mangga dipanen dengan menyisakan tangkai sepanjang 10 - 15 mm.
Hal ini dikarenakan dengan menyisakan tangkai tidak akan terjadi penyebaran getah. Getah ini diperkirakan akan mempercepat kerusakan buah dan mendorong terjadinya stem end rot dan akan mengotori permukaan buah sehingga buah tetap terlihat bersih. Dalam tahap pemanenan buah tidak boleh dilempar untuk mengurangi kerusakan akibat memar. Waktu panen dan cara petik yang tepat dapat menekan kerusakan dan meningkatkan kualitas terutama untuk  pemasaran ekspor.
3.   Pembersihan buah
Masyarakat di Desa tersebut umumnya membersihkan buah hanya dengan menggunakan lap biasa, kemudian mengemasnya untuk dibawa ke pasar. Cara pembersihan buah yang baik yaitu dengan menggunakan gunting untuk memotong tangkai yang masih tersisa, setidaknya 10 cm dari tangkai harus dipertahankan. Dengan demikian getah yang sangat lekat dan mudah mengalir pada buah mangga yang baru dipetik, tidak akan mengotori  buah. Kemudian, jika terdapat getah atau kotoran lain yang melekat pada buah sebaiknya dicuci dengan larutan 100 ppm natrium hipokhlorit secepatnya setelah buah dipetik, untuk mencegah getah membakar kulit buah yang selanjutnya dapat menyebabkan buah membusuk.
Untuk mengendalikan Antraknosis buah direndam dalam air hangat bersuhu 520 C selama 1 - 3 menit. Kendala yang dihadapi pada metode ini ialah bahwa sulit sekali untuk mempertahankan suhu yang diperlukan dengan peralatan yang tersedia di daerah pedesaan. Lagi pula metode ini mahal dan buah akan banyak bertambah ringan, kehilangan lapisan lilinnya dan lebih cepat membusuk sebagai akibat dari penerapan metode tersebut.
4.   Sortasi
Untuk tahapan sortasi, para petani buah mangga hanya memisahkan buah yang busuk atau rusak tanpa memisahkan berdasarkan tingkat kematangan, besar buah, serta kriteria lain.
Sortasi buah mangga sebaiknya lebih memperhatikan kriteria tersebut untuk memperoleh buah dengan ukuran, tingkat kematangan dan kualitas yang seragam. Sortasi bertujuan untuk memisahkan buah yang layak  jual dan tidak layak dijual agar diperoleh buah yang seragam bentuk, warna, ukuran dan kematangannya.
5.   Grading
Proses grading pada saat panen buah mangga tidak dilakukan, sehingga tidak ada pembagian buah dengan kualitas rendah, sedang dan baik. Padahal, proses grading buah mangga bertujuan untuk memperoleh buah yang seragam ukurannya ( besar, sedang, kecil atau sangat kecil ). Sehingga mendapatkan harga yang lebih tinggi.
6.   Waxing atau pelilinan.
Pada proses tahapan ini, masyarakat di Desa tersebut hampir semua tidak pernah melakukan proses ini. Padahal proses pelapisan lilin atau waxing dapat menekan laju respirasi sehingga perlakuan ini merupakan salah satu alternatif untuk memperpanjang masa simpan buah-buahan. Pelilinan akan menghambat proses respirasi sehingga perubahan kimiawi yang terjadi pada mangga relatif terhambat.
Perlakuan pelilinan buah dilakukan dengan cara pencelupan atau penyemprotan menggunakan emulsi lilin selama 10 - 30 detik. Kemudian dilakukan penirisan dengan membiarkan kering angin atau menggunakan kipas angin guna mempercepat proses pengeringan. Mangga yang diberi perlakuan pelilinan memiliki penampakan yang lebih bagus dibandingkan dengan tanpa pelilinan. pada buah mangga dapat menurunkan serangan antracnose dan buah memiliki penampakan yang lebih baik secara fisik dan kimia dengan kerusakan minimal.
7.   Pengemasan
Untuk tahapan ini masyarakat umumnya melaksanakan, namun yang membedakan adalah bahan yang digunakan untuk proses pengemasan hasil panen buah mangga. Masyarakat di Desa tersebut umumnya menggunakan karung atau wadah yang terbat dari daun kelapa.
Tujuan utama pengemasan yaitu harus mampu melindungi mangga dari kerusakan yang terjadi selama distribusi dan  pemasaran. Fungsi lain pengemasan adalah mempertahankan bentuk dan kekuatan kemasan dalam waktu yang lama, termasuk dalam kondisi kelembaban nisbi yang mendekati jenuh atau setelah terguyur air.
8.   Penyimpanan
Pada tahapan ini, masyarakat umumnya sudah mengetahui cara penyimpanan yang baik agar buah mangga tidak cepat rusak, biasanya mereka menyimpannya jauh dari tempat lembab dengan menggunakan berbagai macam wadah penyimpanan, salah satunya dengan menggunakan kardus yang besar dengan melapisi bagian dalamnya dengan karung atau daun pisang, dll.
Berbeda dengan teknik yang lebih maju dan tujuan pasar ekspor, penyimpanan buah mangga: dilakukan dalam suhu dingin. Penyimpanan dingin buah klimakterik selain mengakibatkan tertundanya kematangan buah juga berpengaruh pada respon jaringan terhadap etilen. Penyimpanan dingin bertujuan untuk membatasi pembusukan tanpa menyebabkan terjadinyakematangan abnormal atau  perubahan-perubahan lainnya yang tidak  diinginkandan mempertahankan mutu sampai ke tangan konsumen dalam jangka waktu yang lama.
9.   Pengangkutan
Umumnya, masyarakat menggunakan mobil pick up atau bak terbuka untuk melakukan proses pengangkutan ke pasar. Penggunaan mobil bak terbuka karena tujuan pasar hasil produksi buah mangga setempat tidak jauh jarak dan waktu tempuhnya, sehingga tidak membutuhkan alat angkutan yang lebih modern seperti mobil berpendingan
Pada pengangkutan buah mangga untuk tujuan ekspor maupun domestik harus menggunakan mobil yang dilengkapi ruang pendingin. Hal ini untuk menjaga rantai dingin selama transportasi. Rantai dingin diperlukan untuk membatasi pembusukan tanpa menyebabkan terjadinya kematangan abormal atau perubahan-perubahan lainnya yang tidak diinginkan dan mempertahankan mutu sampai ke tangan konsumen. Suhu yang tepat untuk pengangkutan mangga adalah 10°C
III.  Kesimpulan.
Dari hasil pengamatan dan survei kami dilapangan, dengan menggunakan metode wawancara terhadap beberapa orang petani buah mangga yang ada di Lokasi Fieldtrip dapat kami simpulkan, yaitu :
1.Hasil produksi buah mangga di Desa tersebut hanya untuk tujuan pasar domestik saja.
2. Perlakuan pasca panen untuk komoditi mangga masih menggunakan metode dan alat yang sederhana, mengingat tujuan pasar masih kepada pasar lokal saja.
3. Melimpahnya hasil produksi buah mangga di Desa tersebut tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang informasi pasar, sehingga harga buah mangga ditingkat petani masih rendah.
4. Peran pemerintah diharapkan untuk menjembatani para petani buah mangga di Desa tersebut agar mampu mengakses pasar buah mangga yang lebih luas bahkan diharapkan mampu menembus pasar ekspor buah mangga.
5. Pengetahuan tentang teknik pengelolaan pasca panen dan penerapan alat – alat modern untuk menunjang hasil produksi buah mangga masih rendah.

Profil Usaha Es Teler 77



BAB. I
PENDAHULUAN
I. 1.   Latar belakang
Waralaba atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan franchising dan dalam bahasa Perancis dikenal dengan sebutan franchise yang aslinya berarti hak atau kebebasan. Adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi Pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual ( HAKI ) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba ( franchisor ) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Sejalan dengan hal tersebut, salah satu perusahaan waralaba yang sukses di Indonesia bahkan sampai kemancanegara yaitu PT. Top Food Indonesia dengan brand dagangnya yang terkenal adalah Es Teler 77.
I. 2.   Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui profil perusahaan waralaba / franchising dengan merek dagang Es Teler 77. 
I. 4. Manfaat
Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Makalah ini diharapkan menjadi salah satu bahan informasi bagi masyarakat secara umum.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha.
3. Sebagai bahan referensi dalam melakukan usaha waralaba.



















BAB. II
PEMBAHASAN
II. 1.  Sejarah dan Perkembangan Es Teler 77
a.   Sejarah
Siapa yang tak kenal dengan produk es teller 77, ratusan gerainya sudah tersebar di seluruh Nusantara. Tidak puas dengan mempertahankan pasar dalam  negeri, kini produk es teller 77 merupakan salah satu bisnis franchise makanan yang berhasil merambah pasar internasional. Produknya sudah menjangkau pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia, serta masih akan terus dikembangkan untuk membuka gerai berikutnya di India, Jeddah dan Arab Saudi.
Pada tahun 1981, seorang Ibu bernama Murniati Widjaja memenangkan lomba membuat Es Teler di Jakarta. Bermula dari lomba inilah, timbul sebuah gagasan untuk membuka warung tenda sederhana di pelataran teras sebuah pertokoan ( Duta Merlin, sekarang Carrefour Harmony ) di kawasan Jakarta Pusat.
Warung sederhana dengan nama Es Teler 77 ini merupakan usaha keluarga yang ditangani langsung oleh Ibu Murniati sendiri bersama suaminya Trisno Budijanto, anak dan mantunya, Yenny Setia Widjaja dan Sukyatno Nugroho.
Pada tahun 1987, Sukyatno Nugroho mewaralabakan Es Teler 77 yang dengan ini merupakan usaha makanan cepat saji asli Indonesia pertama yang menerapkan sistem waralaba. Mengikuti perkembangan tren gaya hidup pada tahun 1994, seluruh gerai Es Teler 77 dipindahkan dari kios ke Mall dan Plasa. Kehadiran Es Teler 77 di arena pusat perbelanjaan modern ini memperluas wawasan kuliner Indonesia, di mana Es Teler 77 memperkenalkan konsep makanan cepat saji ( fastfood ) yang menyajikan makanan dan minuman jajanan populer Indonesia.
Setelah beberapa tahun kemudian Ibu Murniati Widjaja dan keluarganya mendirikan badan usaha swasta bernama CV. Es Teler 77 yang kemudian menjadi dasar bisnis keluarga ini. Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Trisno Budijanto dan dikelolah oleh putra-putrinya. Perusahaan ini kemudian berkembang dengan membuka beberapa cabang Es Teler 77 lainnya di wilayah Jakarta. Meskipun demikian Es Teler 77 sebagai produk lokal Indonesia seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil oleh pihak pemilik tempat atau manajemen gedung yang seringkali lebih mementingkan perusahaan dengan merek-merek asing. Tetapi perusahaan Es teller 77 tidak pernah menyerah. Sebaliknya mereka lebih bersemangat lagi. Setiap kali mereka harus menutup salah satu restorannya, mereka bertekad untuk membuka lima cabang baru Es Teler 77. Dengan komitmen ini timbul ide untuk menggunakan sistem waralaba atau franchise untuk memperluas jaringan usaha ini.
Pada tahun 1987, cabang Es Teler 77 pertama yang dibuka oleh seorang franchise atau mitra kerja dibuka di Solo, Jawa Tengah. Sejak itu banyak anggota masyarakat dari berbagai kalangan yang tertarik untuk membuka Es Teler 77. Dengan menggunakan sistem franchise ini banyak outlet-outlet baru Es Teler 77 yang dibuka di kota-kota seluruh Indonesia. Sampai di Banda Aceh maupun Sampit pun Es Teler 77 sudah pernah dibuka. Perkembangan ini tentunya tidak mudah tercapai dan banyak hal-hal yang harus dipelajari oleh tim manajemen Es Teler 77. Untungnya, tim manajemen Es Teler 77 yang dipimpin oleh Bapak Sukyatno Nugroho, mantu tertua Ibu Murniati, siap untuk bekerja keras, terus memperbaiki dan belajar banyak dari pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Sampai akhirnya, mereka sendiri pun jadi ahli dalam sistem franchise ini.
b.   Perkembangan
Dengan dibukanya banyak outlet-outlet Es Teler 77, kebutuhan bahan-bahan baku Es Teler 77 pun meningkat. Perusahaan ini kemudian mendirikan satu dapur pusat beserta pusat distribusinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Fasilitas di dapur sentral tersebut digunakan untuk membuat bahan-bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh outlet-outlet Es Teler 77. Pusat distribusi digunakan untuk menyimpan dan mengirim semua bahan-bahan tersebut ke outlet-outlet Es Teler 77 di seluruh Indonesia. Dengan fasilitas-fasilitas ini, Es Teler 77 dapat menyediakan bahan-bahan kebutuhan dengan standar kualitas yang terbaik.
Dapur sentral dan pusat distribusi yang pertama didirikan di Jakarta Barat pada tahun 1997 dan baru saja dipindahkan ke lokasi yang baru di Serpong, Tangerang dengan fasilitas yang lebih baik.
Saat ini outlet-outlet Es Teler 77 dapat ditemukan di pusat-pusat pertokoan di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Di negara lain pun Es Teler 77 sudah dibuka dengan sukses. Di kota Penang, Malaysia, kota Melbourne, Australia dan Singapore Es Teler 77 dibuka.
Setelah hampir tiga dasawarsa, Es Teler 77 terus berkembang dengan menyajikan produk makanan dan minuman dengan resep orisinil yang bermutu dan berkualitas kepada pelanggan di pelosok Indonesia dan juga mancanegara.
Dengan 180 gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, Es Teler 77 bukan hanya meningkatkan citra makanan Indonesia di negeri sendiri tetapi juga memperkenalkan makanan Indonesia ke mancanegara. Saat ini Es Teler 77 dapat dikunjungi di Singapura, Malaysia dan Melbourne ( Australia ).
II. 2.  Ekspansi Usaha Es Teler 77
Berselang 5 tahun, pada tahun 1987 sang pendiri Es Teler 77 mulai melihat potensi pengembangan bisnisnya tersebut untuk dijadikan peluang usaha waralaba. Dan jadilah pada tahun itu juga, franchise Es Teler 77 yang pertama kali dibuka oleh member pertama yang berdomisili di Solo. Sejak itu mitra baru pun muncul satu per satu hingga kini total mencapai lebih dari 200 mitra.
Menjalani pengelolaan waralaba memang bukan perkara yang mudah. Tuntutan untuk menyediakan bahan makanan yang bermutu dan terjamin mengharuskan pengelola membangun sebuah dapur bahan yang khusus menyiapkan bahan makanan untuk di distribusikan ke semua mitra Es Teler 77 di seluruh nusantara. Dapur bahan Es Teler 77 akhirnya dibangun pertama kali di daerah Jakarta Barat namun karena kekurangan lokasi akhirnya dibuat dapur yang lebih besar di daerah Serpong hingga saat ini.
Tidak hanya itu, saat ini Es Teler 77  juga telah membuka gerainya di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Australia serta yang paling baru yaitu di Arab dan India. Salah satu misi yang bawa oleh Es Teler 77  adalah juga memperkenalkan kuliner asli Indonesia ke kancah internasional.
Saat ini usaha Es Teler 77  yang bernaung dibawah bendera perusahaan PT. Top Food Indonesia telah menjadi salah satu perusahaan franchise kuliner terbaik dan terbesar di Nusantara dengan keuntungan mencapai miliaran rupiah perbulannya. Bahkan Es Teler 77  pernah mendapatkan penghargaan Life Time Achivement Award 2012 dalam gelaran Indonesia Franchise Conference 2013.
II. 3. Visi – Misi Es Teler 77
a.   Visi  :  Menjadikan mitra kerja Produksi dan Distribusi yang berkualitas kuat,                       handal dan terpercaya dalam melayani seluruh kegiatan usaha                                       cabang Es Teller 77 di Indonesia maupun Mancanegara.
b. Misi    :  -     Menyediakan Produk dan Barang yang berkualitas,
                  -     Menyediakan Produk dan Barang yang mencukupi,
                  -     Menyediakan Produk dan Barang yang tepat waktu,
                  -     Menyediakan Produk dan Barang dengan harga yeng bersaing,
                  -     Memberikan layanan Distribusi yang memuaskan,
                  -     Mendukung pengembangan usaha Es Teler 77.
II. 4. Kunci Sukses Es Teler 77
Bersamaan dengan perkembangan bisnisnya, pada tahun 2007 Sukyatno kembali ke hadapan Yang Maha Esa. Kesederhanaan dan kerja kerasnya dalam mengembangkan usaha, kini dilanjutkan oleh salah satu anaknya yaitu Andrew Nugroho selaku direktur PT. Top Food Indonesia. Berkat komitmen para pengelola bisnis ini, sekalipun menghadapi persaingan dagang yang cukup ketat dengan bisnis franchise makanan asing maupun franchise lokal yang saat ini banyak bermunculan. Es teller 77 terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumennya. Ini dibuktikan dengan adanya inovasi baru dari es teler 77 yang mengenalkan menu makanan terbarunya antara lain gado – gado, rujak buah, mie kangkung, dan nasi goreng buntut. Andrew sengaja mempertahankan menu tradisional yang tidak asing bagi lidah orang Indonesia, agar masyarakat yang masuk pertokoan masih bisa menemukan menu tradisional yang mereka gemari.
Disamping itu, untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap es teler 77, Andrew juga memberikan fasilitas kartu member bagi para pelanggannya. Dengan kartu klub juara yang diluncurkannya, pelanggan berhak memperoleh diskon makanan dan minuman yang ada di seluruh gerai es teler 77.
Atas kerja keras dan perjuangan keluarga Sukyatno dalam mengembangkan bisnisnya, berbagai penghargaan pun pernah diterimanya. Kesuksesan es teller 77 dalam mengembangkan bisnis franchisenya, menjadi motivasi besar bagi semua orang. Semoga kisah profil pengusaha sukses es teler 77, dapat menjadi inspirasi bagi calon pengusaha maupun para pengusaha yang sedang merintis bisnisnya.
II. 5. Penghargaan / Reward Es Teler 77
Meskipun menghadapi kompetisi yang ketat terutama dengan merek - merek fast - food asing, Es Teler 77 terus berkembang karena Es Teler 77 memiliki tekad dan komitmen untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.
Atas keberhasilannya Es Teler 77 telah mendapatkan berbagai penghargaan, antara lain :
• 10 Nop 2000
Enterprise 50 Award dari Andersen Consulting (sekarang Accenture) dan SWA majalah bisnis.
• 09 Feb 1999
Sukyatno Nugroho tercatat sebagai orang yang memecahkan Rekor Indonesia terbanyak di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia.
• 21 Des 1998
Sukyatno Nugroho mendapatkan gelar Doktor (honoris causa) dari American World University, Iowa, USA, dengan thesis berjudul “Look Globally but Think and Act Locally”.
• 13 Okt 1998
Penghargaan Parama Boga Nugraha dari Menteri Pangan dan Hortikultur Indonesia.
• 12 Feb 1998
“Recession Marketing of the Month Markplus Strategic Forum” dari MarkPlus.
• 26 Agust 1995
Asean Best Executive 95-96 kepada Sukyatno Nugroho dan Yenny Setia Widjaja.
• 12 Juli 1995
Satya Lencana Pembangunan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Soeharto.
II. 6. Es Teler 77 sebagai usaha Franchising
Es Teler 77 memberikan kesempatan kepada anda yang ingin berwiraswasta melalui sistem kerjasama yang menarik dan fair. Sistem waralaba kami sudah berjalanan lebih dari 20 tahun, sehingga hampir semua gerai kami dibuka dengan sistem waralaba. Didukung dengan manajemen yang kuat sehingga di tahun 2009 mendapatkan penghargaan dari Majalah Info Franchise Indonesia dan Asosiasi Franchise Indonesia sebagai Top Franchise ASEAN 2009 dan The Best in Franchise Support, Indonesia Franchisor of the Year 2009.
Founded : 1982
Industry : Restaurant
Contact : Es Teler 77 Waralaba
Phone : 021-5822456
Fax : 021-5822456
Address : Blok M Plaza 220, Jakarta, Indonesia
Estimated Investment : Rp. 250 – 500 Million
Franchise Investment
Franchise Fee : Rp 75.000.000,-
Franchise Term : 5 years
Estimated initial investment (excluding franchise fee) : Rp 350.000.000,-
·      This amount varies according to the condition and the area of the shop space.
·      This investment will cover shop fitting and decoration, kitchen equipments, dining tables and chairs etc.
Other Fees
Royalty : 4 %
Marketing : 2 %
Staff Training
- 1 week at Es Teler 77 Training Centre
- 3 months at an Es Teler 77 outlet
Location : Preferably in a Mal, Shopping Centre, Supermarket









BAB. III
PENUTUP
III. 1.    Kesimpulan
Pada tahun 1981, Bermula dari lomba, timbul sebuah gagasan untuk membuka warung tenda sederhana di pelataran teras sebuah pertokoan. Pada tahun 1987, Sukyatno Nugroho mewaralabakan Es Teler 77 yang dengan ini merupakan usaha makanan cepat saji asli Indonesia pertama yang menerapkan sistem waralaba. Mengikuti perkembangan tren gaya hidup pada tahun 1994, seluruh gerai Es Teler 77 dipindahkan dari kios ke Mall dan Plasa.
Saat ini usaha Es Teler 77  yang bernaung dibawah bendera perusahaan PT. Top Food Indonesia telah menjadi salah satu perusahaan franchise kuliner terbaik dan terbesar di Nusantara dengan keuntungan mencapai miliaran rupiah perbulannya. Bahkan Es Teler 77  pernah mendapatkan penghargaan Life Time Achivement Award 2012 dalam gelaran Indonesia Franchise Conference 2013.
Es teller 77 terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumennya. Ini dibuktikan dengan adanya inovasi baru dari es teler 77 yang mengenalkan menu makanan terbarunya antara lain gado – gado, rujak buah, mie kangkung, dan nasi goreng buntut.
Es Teler 77 memberikan kesempatan kepada anda yang ingin berwiraswasta melalui sistem kerjasama yang menarik dan fair. Sistem waralaba kami sudah berjalanan lebih dari 20 tahun, sehingga hampir semua gerai kami dibuka dengan sistem waralaba. Didukung dengan manajemen yang kuat sehingga di tahun 2009 mendapatkan penghargaan dari Majalah Info Franchise Indonesia dan Asosiasi Franchise Indonesia sebagai Top Franchise ASEAN 2009 dan The Best in Franchise Support, Indonesia Franchisor of the Year 2009.
III. 2.    Saran
Penyusun berharap kepada pembaca untuk menyimak, mempelajari dan menggunakan makalah ”Profl Usaha Es Teler 77“ sebagai motivasi dan menjadi referensi kepada pembaca dalam melakukan kegiatan usaha disektor pertanian.  Akhirnya  penyusun sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.














DAFTAR PUSTAKA
-     Anonymous. ( 2014 ). http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba. Di Akses tanggal 21         Januari 2015. Pukul. 14.13. WITA
-     Anonymous. ( 2014 ). https://www.maxmanroe.com/es-teler-77-peluang-usaha-         resto-kuliner-indonesia.html. Di Akses tanggal 21 Januari 2015. Pukul. 14.15.     WITA.
-     Anonymous. ( 2014 ). http://www.esteler77.com/index.php. Di Akses tanggal 21         Januari 2015. Pukul. 15.00 WITA.
-     Anonymous. ( 2010 ). Profil Pengusaha Sukses Es Teler 77.http://bisnisukm. Com    /profil-pengusaha-sukses-es-teler-77.html. Di Akses tanggal 21 Januari 2015.     Pukul 15.20 WITA.
-     Puput P Siddiq . ( 2012 ). Sejarah Perkembangan Es Teler 77. http://bigsiddiq.            blogspot .com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Di Akses tanggal 21    Januari 2015. Pukul 15.20 WITA.