KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kekuatan
dan segala kemampauan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul Lingkungan Hidup.
Dalam
penulisan Makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan kerja sama
serta doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada orang yang ada di sekitar penulis yang telah membantu.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini. Karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai pedoman di masa
mendatang. Maka penulis dengan penuh rasa syukur mempersembahkan Makalah ini
semoga bermanfaat untuk kita semua.
Makassar,
November 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ………….……………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………….……………………………………………………......... iii
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
I. 1. Latar Belakang
……………………………………………………… 1
I. 2. Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1
I. 3. Tujuan Penulisan …………………………………………………. 2
BAB II. PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 3
II. 1. Pengertian Lingkungan hidup …………………………………….. 3
II. 2. Unsur-unsur Lingkungan Hidup …………………………………… 4
II. 3. Arti penting Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan ........................ 5
II. 4. Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan
Faktor Penyebabnya …………………………………………….. 7
II. 5. Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup ……………………. 11
BAB
III PENUTUP …………………………………………………………….. 14
III. 1. Kesimpulan ……………………………………………………… 14
III. 2. Saran ………………………………………………………………… 14
BAB.
I
PENDAHULUAN
I.
1. Latar Belakang
Pada umumnya
manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber
daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang
utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia
untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai
komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik.
Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia.
Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam
kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan
adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah
mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang
terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air,
fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok
kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
I. 2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan hidup ?
2. Apa saja yang menjadi unsur-unsur
dari lingkungan hidup ?
3. Mengapa Lingkungan hidup sangat
Penting bagi kehidupan manusia ?
4. Apa saja bentuk kerusakan lingkungan
hidup dan faktor penyebabnya ?
5. Bagaimana usaha untuk melestarikan
lingkungan hidup ?
I. 3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian lingkungan
hidup.
2. Mengetahui unsur-unsur dari
lingkungan hidup.
3. Dapat paham bahwa lingkungan
sangat penting bagi kehidupan manusia.
4. Mengetahui kerusakan-kerusakan
yang terjadi dan penyebabnya.
5. Mengetahui
usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian Lingkungan Hidup.
BAB
II
PEMBAHASAN
II. 1. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup biasa juga disebut dengan lingkungan hidup manusia (human environment)
atau dalam sehari-hari juga cukup disebut dengan "lingkungan" saja.
Unsur-unsur lingkungan hidup itu sendiri biasanya terdiri dari: manusia, hewan,
tumbuhan, dll. Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan
manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia.
Istilah lingkungan hidup dalam bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam
bahasa Belanda disebut dengan Millieu, sedangkan dalam bahasa Perancis disebut
dengan I'environment.
Berikut ini
adalah pengertian dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli :
-
PROF
DR. IR. OTTO SOEMARWOTO, Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi
yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
-
S.J
MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF, Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal
yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan,
pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organism.
-
MICHAEL
ALLABY, Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic
condition surrounding and organism.
-
PROF.
DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH, Lingkungan hidup sebagai semua benda dan
kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat
dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan
manusia dan jasad hidup lainnya.
-
SRI
HAYATI, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan
mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
-
JONNY
PURBA, Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya
bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan simbol dan nilai.
-
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, Lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup
lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak
berdaulat, dan yurisdiksinya.
II. 2. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan
hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
a. Unsur Hayati
(Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun kampus,
maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.
Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah
teman-teman atau sesama manusia.
b. Unsur
Sosial Budaya
Unsur
sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
masyarakat.
c. Unsur Fisik ( Abiotik )
Unsur
fisik ( abiotik ), yaitu unsur lingkungan
hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim,
dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka
bumi atau udara
yang dipenuhi asap ? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung
secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
II. 3. Arti Penting Lingkungan
hidup Bagi Kehidupan.
a. Lingkungan
sebagai tempat tinggal.
Setiap
makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan tempat mereka berada.
Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing.
Di
dalam lingkungan terdapat beberapa tingkatan makhluk hidup diantaranya :
-
Individu : makhluk hidup tunggal
-
Populasi : kumpulan individu yang sejenis
yang hidup pada suatu
daerah tertentu.
-
Komunitas : kumpulan populasi yang hidup pada
suatu daerah tertentu.
-
Ekosistem : kumpulan komunitas yang
berinteraksi dengan lingkungannya dan
membentuk suatu sistem.
b. Lingkungan sebagai tempat mencari makan.
Keseimbangan lingkungan
atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan, jarring makanan, dan piramida
makanan tepat. Rantai makanan dalam suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap
komponen dalam lingkunga hidup dapat dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’.
Contoh rumput dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya.
c. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas.
Sosial,
Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain. Kehidupan manusia diwarnai oleh
berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan
dengan mhal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan
antarmanusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi social manusia mampu
mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
d. Lingkungan sebagai Wahana / Tempat bagi Kelanjutan Kehidupan
Tumpahnya minyak mentah di laut
lepas akibat kebocoran kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi
pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan
Sumatera yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman
bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan
bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada
kondisi lingkungannya.
II.
4. Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya
Lingkungan
hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan
penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan
kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung
kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan
dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
a. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam.
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam
terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat
sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa - peristiwa alam
yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-hal
berikut ini :
-
Letusan Gunung Api - Badai / Angin Topan
- Tanah
Longsor
b. Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
Dalam
memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memperhatikan dampak yang akan
ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh
aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini :
- Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena
masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping
dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran
dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran
air, dan pencemaran suara.
1. Pencemaran Udara,
ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa
hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin
pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara,
antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon
(O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang
dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pecemaran udara di
sebabkan oleh :
- CO2 - Karbon dioksida berasal dari
pabrik
- CO (Karbon Monoksida)
- CFC (Khloro Fluoro Karbon)
- SO dan SO2
- Asap Rokok
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran
udara, antara lain :
- Terganggunya kesehatan manusia,
misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
- Rusaknya bangunan karena pelapukan,
korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
- Terganggunya pertumbuhan tanaman,
misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2
yang tinggi di udara.
- Adanya peristiwa efek rumah kaca
yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim
bumi dan mencairkan es di kutub.
- Terjadinya hujan asam yang
disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
2. Pencemaran
Tanah, disebabkan karena sampah plastik
ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah.
Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan
kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah
kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak
rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah
sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat
diolah atau dimanfaatkan.
3. Pencemaran
Air, terjadi karena masuknya zat-zat
polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida,
minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran
sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan,
seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air
laut. Pencemaran Air, disebabkan oleh :
- Limbah Pertanian.
- Limbah Rumah Tangga
- Limbah Industri
- Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
- Terganggunya kehidupan organisme air
karena berkurangnya kandungan oksigen.
- Terjadinya ledakan populasi ganggang
dan tumbuhan air (eutrofikasi).
- Pendangkalan dasar perairan.
- Punahnya biota air, misal ikan,
yuyu, udang, dan serangga air.
- Munculnya banjir akibat got tersumbat
sampah.
- Menjalarnya wabah muntaber.
4. Pencemaran
Suara, adalah tingkat kebisingan yang
sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80
desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor,
mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik.
Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia,
antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena
kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan
darah, dan dapat menimbulkan stres.
- Degradasi Lahan
Degradasi lahan
adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi
lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh
manusia yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi
lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.
a. Lahan kritis
dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
b. Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk
eksploitasi hasil-hasil laut secara
besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan
jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun
untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah
dapat berkurang.
c. Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena
ulah manusia, antara lain, karena
penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya
habitat hewan dan tumbuhan,
keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
II. 5. Usaha-Usaha Pelestarian
Lingkungan Hidup
Usaha-usaha
pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia.
Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi
aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan
hidup. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara
lain meliputi hal-hal berikut ini :
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
b. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan
Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
c. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29
Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
d. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup pada tahun 1991.
Selain
itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut ini :
a. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan
kemampuan lahan, serta mengatur
sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
b. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah,
seperti diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
c. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang
kritis, tandus dan gundul, serta melakukan
sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai,
dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
d. Menciptakan dan menggunakan barang-barang
hasil industri yang ramah lingkungan.
e. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap
perilaku para pemegang Hak Pengusahaan
Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar- besaran.
Sementara
itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam usaha
pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai
bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
a. menghemat penggunaan kertas dan pensil,
b. membuang sampah pada tempatnya,
c. memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang
d. menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM,
serta
e. menanam dan merawat pohon di sekitar
lingkungan rumah tinggal.
BAB
III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Lingkungan
hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan
hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur
penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik
(abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat
tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai
tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu
rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam
bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai
upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.
III. 2. Saran
Saran
yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca makalah ini kiranya
pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat
memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk di tempati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar