bintang jatuh

Selasa, 06 Januari 2015

Prinsip Ekologi Pertanian Organik



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah pada Mata Kuliah Ekologi Umum sebagai tugas tambahan dan merupakan kewajiban kami sebagai mahasiswa dalam menyelesaikan proses pembelajaran mata kuliah tersebut.
Adapun judul yang kami angkat pada kesempatan kali ini adalah Prinsip Ekologi dalam Penerapan Pertanian Organik. Sebagai bahan referensi kami untuk menyelesaikan makalah Ekologi Umum ini.
Ucapan terimakasih juga kami hanturkan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian makalah ini. Dan kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pertanian di Indonesia dan menjadi bahan referensi bagi pembacanya.







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR       …………………………………………………          ii
DAFTAR ISI             ……………………………………………………….         iii
BAB. I.  PENDAHULUAN       ……………………………………………          1
I.      1.  Latar belakang          ………………………………………..          1
BAB. II. PEMBAHASAN               ………………………………………..          3
           II. 1.  Pengertian Ekologi Pertanian ……………………………..          3
           II. 2.   Agroekologi ( Ekologi Pertanian )     ……………………...          3
           II. 3.   Prinsip Ekologi Pertanian Organik       ...............................          4
BAB. III. KESIMPULAN DAN SARAN        …..…………………………          7
I.      1.  Kesimpulan        …………………………………………….          7
I.      2.  Saran             ………………………………………………..          7
           









BAB I
PENDAHULUAN
I.1.  Latar Belakang
Lingkungan di sekitar kita adalah sumber kehidupan bagi manusia. Bagaimana tidak, jika tiap hari manusia menghirup udara, merasakan kehangatan sinar matahari, mencicipi kesegaran air, dan senantiasa dapat menikmati sejuknya embun pagi. Sungguh, semuanya itu diciptakan Tuhan dengan maksud yang agung dan tanpa ada kesia-siaan sedikit pun.
Oleh karena keistimewaan yang Dia berikan kepada manusia di muka bumi, kini manusia menjadi makhluk yang paling eksis keberadaannya. Daya tahan mereka terhadap lingkungan dan perjuangan mereka mempertahankan kehidupannya tidak akan pernah tertandingi oleh makhluk mana pun. Mereka adalah penguasa tunggal yang di beri mandat oleh tuhan dan seharusnya mampu menjaga bumi-Nya ini.
Namun kenyataan yang ada justru menunjukkan bahwa eksistensi manusia cenderung tidak konstruktif dari segi penjagaan dan pemeliharaan lingkungan. Mereka justru menjadi kontributor terbesar yang membuat kerusakan alam. Lihat saja eksploitasi hutan dan penggalian tambang yang ugal-ugalan. Pencemaran terjadi di mana-mana. Bahkan sampai pada penghancuran sesama jenis manusia itu sendiri, baik melalui paham rasisme, kejahatan genosida dan sebagainya. Semuanya adalah bukti nyata bahwa eksistensi manusia cenderung destruktif.
Pada makalah ini, akan kami uraikan mengenai Prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik . Dari lingkup bahasan yang sepertinya cukup sempit ini ternyata banyak masalah yang menjadi pekerjaan rumah bagi makhluk yang bernama manusia untuk saat ini dan yang akan datang.

















BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Pengertian Ekologi Pertanian
Ekologi berasal dari kata oikos ( rumah ) dan logos ( ilmu ). Ekologi berarti Ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Sedangkan pertanian adalah kegiatan bercocok tanam pada lingkungan tertentu.
Jadi, Ekologi Pertanian adalah Ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungan budidaya tanaman yang diusahakan oleh manusia. Sedangkan, Ekologi pertanian organik menggambarkan bahwa hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan pertanaman berjalan selaras dengan fitrah alam ( back to nature ).
II. 2. Agroekologi ( Ekologi Pertanian )
Sistem ekologi terbentuk sebagai hasil dari interaksi timbal balik secara teratur antara makhluk hidup dengan lingkungannya, sehingga terbentuk suatu kesatuan yang utuh. Sistem ekologi ini kemudian dikenal dengan ekosistem. Jadi, ekosistem merupakan bentukan dari komponen biotik ( hidup ) dengan komponen abiotik     ( tidak hidup ) dalam suatu wilayah tertentu.
Di dalam budidaya pertanian interaksi komponen biotik dan abiotik ini diatur sedemikian rupa melalui mekanisme  kontrol agar mendukung keberlangsungan sistem budidaya pertanian yang diusahakan. Kegiatan pengolahan tanah, pupuk dan pengendalian hama ditujukan agar interaksi komponen penyusun ekosistem kebun/ladang mendukung pertanaman budidaya.
II. 3. Prinsip Ekologi Pertanian Organik
Berdasarkan konsep ekologi pertanian diatas, maka dapat dipahami bahwa prinsip ekologi sangat bermanfaat sebagai panduan dalam pengembangan pertanian organik.
Prinsip ini mengatakan bahwa proses produksi harus didasarkan pada daur ulang ekologis. Penerapan teknologi berperan penting dalam meningkatkan interaksi antar komponen ekosistem. Namun, teknologi yang diterapkan harus bersifat spesifik lokasi dengan mempertimbangkan kearifan tradisional dari masing – masing lokasi.  
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan, produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan.
Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk luar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam. Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang
menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air.
Berikut ini prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik :
ü  Memperbaiki kondisi tanah agar bisa menguntungkan pertumbuhan tanaman. Kegiatan yang paling utama adalah pengelolaan bahan organik untuk meningkatkan komponen biotik dalam tanah.
ü  Mengoptimalkan ketersediaan serta keseimbangan unsur hara di dalam tanah. Misalnya melalui fiksasi nitrogen, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
ü  Mengelola iklim mikro agar kehilangan hasil panen akibat aliran panas udara dan air dapat dibatasi. Misalnya dengan pengelolaan air dan pencegahan erosi.
ü  Kehilangan hasil panen akibat gangguan hama dan penyakit dapat diatasi dengan upaya preventif melalui perlakuan yang aman bagi lingkungan sekitar.
ü  Pemanfaatan sumber kekayaan genetika dalam sistem pertanaman terpadu.
Sesuai dengan prinsip ekologi, aliran hara dalam sistem ekologi harus berjalan secara konsisten. Oleh karena itu, unsur hara yang hilang atau tergerus baik bersama hasil panen maupun tergerus akibat erosi  selama proses budidaya hingga panen harus digantikan.
Prinsip ekologi ini bisa diterapkan dalam berbagai teknologi dan strategi budidaya pertanaman. Setiap prinsip tersebut akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap produktivitas, keamanan, keberlanjutan dan identitas usaha tani.   











BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III. 1. Kesimpulan
Dari pokok bahasan diatas tentang prinsip ekologi dalam penerapan teknologi pertanian organik dapat disimpulkan bahwa :
Ø  Agroekologi / Ekologi Pertanian merupakan suatu sistem budidaya pertanian yang ramah lingkungan. Dimana, sistem ini memelihara komponen – komponen biotik dan abiotik secara alami dengan menerapkan bahan – bahan pendukung organik.
Ø  Prinsip – prinsip ekologi pertanian organik pada dasarnya mengajak kita untuk usaha budidaya pertanian secara bijaksana dan ramah lingkungan tanpa mempengaruhi pencapaian produksi atau hasil yang ditargetkan.
III. 2. Saran
Penyusun berharap kepada pembaca untuk menyimak, mempelajari dan menggunakan makalah ” Prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik  sebagai motivasi dan menjadi referensi kepada pembaca dalam melakukan kegiatan usaha disektor pertanian.  Akhirnya  penyusun sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar